Peningkatan Pengetahuan Mitigasi Bencana Gempa Bumi Di SMP 01 Luhak Nan Duo
Kata Kunci:
Gempa Bumi, Mitigasi, BMKGAbstrak
Sepanjang tahun 2018, terjadi peningkatan signifikan aktivitas gempa di Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data gempa dari Pusat Gempa Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), selama 2018 terjadi aktivitas gempa sebanyak 11.577 kali dalam berbagai magnitudo dan kedalaman. Sementara pada tahun 2017, jumlah aktivitas gempa yang terjadi hanya 6.929 kali (Arnani, 2019). Potensi gempa bumi besar karena sebagian besar wilayah Indonesia berada di lingkaran cincin api atau ring of fire, sehingga masyarakat pun harus memahami langkah mitigasi jika bencana terjadi, khususnya gempa bumi. Kejadian gempa bumi hampir semuanya menelan korban jiwa manusia di samping harta benda. Korban jiwa yang ditimbulkan ketika kejadian gempa bumi tidak semata-mata disebabkan oleh gempa itu sendiri, namun sering dipicu oleh kejadian lain yang menyertainya, seperti tsunami, tanah longsor, dan banjir. Gempa bermagnitudo 4,5 mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu (28/9/2022) pukul 10.46. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa tektonik itu terjadi di darat pada kedalaman 10 km. Lokasinya di koordinat 0,17 lintang utara dan 99,86 bujur timur berjarak 12 km timur laut Pasaman Barat. Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang BMKG Suaidi Ahadi, dalam siaran pers, menjelaskan, berdasarkan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat sesar aktif segmen Talamau.